Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Agusrin: Kadinkes Harusnya Fokus Covid-19, Bukan Malah Dijadikan Plh. Bupati

BENGKULU, newsikal.com – Usai melihat langsung pelayanan pasien Covid-19 ketika menjenguk langsung jenazah Almarhum Muslihan DS. Agusrin berkomentar terkait Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu yang menjabat Plt Bupati Lebong.

“Kenapa Kepala Dinas Kesehatan, lebih pilih menjadi Plt Bupati Lebong ketimbang Kepala Dinas Kesehatan konsentrasi mengurusi pasien-pasien Covid kita di rumah sakit yang setiap hari menghadapi bagaimana menyelamatkan nyawa,” ujar Agusrin di depan ruangan Fatmawati RSUD M Yunus Bengkulu, Minggu (6/12/20).

Agusrin menyadari bukan waktu yang tepat untuknya mengkritik, yang sebenarnya pernyataan Pak Imron ketika debat kemarin yang batal disampaikan saat debat terakhir.

“Kepala Dinas Kesehatan, Pilkada sudah hampir selesai konsentrasilah bahu-membahu mengurusi Rumah Sakit. Sudahlah berhenti dulu ngurusin Pilkada, konsen saja mengurusi nyawa warga kita yang saat ini terancam karena Covid di rumah sakit,” cetus Agusrin.

Agusrin juga meminta maaf jika ia sedikit agak jengkel. Karena ketika Agusrin menjabat Gubernur, beliau memang konsentrasi dengan Rumah Sakit. Menurutnya orang sudah sakit, yang dibutuhkan bagaimana membesarkan jiwa mereka.

Agusrin juga menyayangkan karena kepentingan kecil, nyawa orang jadi kita korbannya, selepas itu memang ajal urusan Tuhan.

“Ke depan tinggal kita perbaiki saja dengan tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, kita perbaiki saja keluhan kawan-kawan perawat,” ujar Agusrin.

Agusrin menyesalkan, didapatinya jumlah perawat yang dinas hanya ada 6 orang, sementara pasien Covid 20 lebih kamar penuh. Para perawat betul-betul kewalahan menangani pasien Covid yang banyak sekali, sementara perawat hanya ada 6 yang piket, dan itu bergantian jam piket.

“Saya punya ide kepada Kepala Dinas Kesehatan dan kepada Gubernur, menghadapi situasi seperti ini ambil perawat-perawat atau BKO-kan,” ucapnya..

Agusrin berpendapat, perawat-perawat dari Kabupaten/Kota yang lain, yang tidak menjadi rumah sakit rujukan Covid 19 tarik ke RSUD M Yunus dulu. Sehingga jumlah perawat yang menangani Covid-19 menjadi banyak, minimal satu shift itu perkiraan Agusrin mungkin di atas 12 atau di atas 15 perawat.

“Karena kalau pasien Covid ini tidak terlayani dengan baik dan tidak dijaga dengan baik oleh perawat, mereka akan ketakutan terus,” katanya.

Agusrin juga menambahkan, BKO bisa dapat dari kabupaten lain, seperti Kabupaten Seluma, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Selatan, Kaur, Mukomuko Bengkulu Utara, Benteng atau Rumah Sakit Kota.

“Makanya saya lama sekali di dalam itu. Ini sebuah realita yang harus kita perbaiki sama-sama, kita tidak bermaksud menyalahkan siapa-siapa,” sesal Agusrin.

Lalu Agusrin berharap perawat-perawat ditempatkan di tempat yang layak agar mereka bisa bekerja konsentrasi. Selain itu, berikan kesejahteraan kepada mereka semua.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page