Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Berpayung Warna-Warni, 973 Wisudawan IAIN Tampil Unik

BENGKULU, newsikal.com – Kembali Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu gelar wisuda angkatan ke 16 tahun 2021 yang diikuti sebanyak 973 lulusan. Tapi wisuda kali ini masih berbeda dan unik tahun sebelumnya, yakni para wisudawan/ti berbaris dengan menggunakan paying yang berwarna-warni (1/4/2021).

Wisudawan menggunakan paying ini bukan sekedar sensasi belaka, melainkan digunakan untuk menjaga jarak sesuai protokol kesehatan Covid-19. Selain juga, paying-payung ini bermanfaat sebagai pelindung wisudawan/ti dari hujan.

Pada arahannya, Rektor IAIN Bengkulu Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, MH mengatakan, wisuda seperti ini menjadi momentum kemajuan IAIN meski di tengah pandemi. IAIN merupakan kampus yang mampu bersaing dalam situasi apapun.

“IAIN juga sedang bekerja keras mewujudkan IAIN menuju UIN yang saat ini menunggu finalisasi bertepatan sewindu IAIN Bengkulu. Kerja keras, kerja iklhas dari tim transformasi harus dibayar dengan keberhasilan demi kemajuan institusi,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan, Wisuda unik sebagai rumusan kebijakan progresif untuk generasi masa depan. Kebijakan hari ini semata tidak untuk saat ini, tetapi untuk jangka panjang yang berimplikasi terhadap keberlangsungan generasi.

Tidak hanya itu, Rektor juga menyebutkan, saat ini IAIN menyiapkan 100 hektar lahan baru untuk pengembangan kampus UIN Bengkulu nantinya.

“Terkait luas IAIN saat ini yakni 73 hektar, maka jika kampus satu dan dua digabungkan IAIN akan menjadi UIN terluas se-Indonesia,” cetus Sirajuddin.

Dalam kesempatan ini pula ia memberi support kepada seluruh dosen untuk terus berkarya, terkhusus dalam penulisan jurnal ilmiah bereputasi nasional dan internasional. Selain memperbanyak karya tulis dalam berbagai bentuk buku, meningkatkan pengabdian dan berkiprah untuk kemajuan masyarakat Bengkulu.

“Juga, pengembangan penelitian, baik secara mandiri maupun kolaborasi untuk memberikan 4 sumbangsih pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Civitas akademika harus mampu menjadi agen desiminasi nilai-nilai moderasi beragama. Nilai-nilai washotiyah harus menjadi prinsip dalam merespon perkembangan isu terkini,” tutur Rektor.(prw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page