Bicara Utang Negara, Unihaz Undang Prof. Miranda Goeltom
BENGKULU, newsikal.com – Tidak main-main kepedulian Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH (Unihaz) dengan negara ini. Melihat hutang negara yang meningkat dan menjadi perdebatan di tengah masyarakat, Unihaz mengundang Guru Besar dari Universitas Indonesia (UI) yang juga mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Prof. Dr. Miranda S. Goeltom, MBA untuk membahas itu.
Pembahasan ini dikemas dengan seminar yang bertemakan “Menakar Utang Pemerintah, Instrumen Ataukah Jebakan?”. Seminar ini juga dihadiri Deputi Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, Christin Sidabutar.
Ketua Panitia yang juga Kepala Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Unihaz, Dr. Aan Zulyanto, seminar ini dilaksanakan karena ada kekawatiran masyarakat, utang membuat negara ini bergantung kepada negara lain. Bahkan, keadaan ini menjadi rentan akibatt guncangan-guncangan global.
“Jangan sampai ini menjadi bumerang dan perdebatan yang panas terus menerus, apalagi ini tahun politik,” ungkapnya.
Kagiatan ini dibuka langsung oleh Rektor Unihaz, Dr. Yulfiperius, M.Si, di atas podium ia menyampaikan, ekonomi di Provinsi Bengkulu tumbuh 5,08 % dan cukup tinggi apalagi bila dibanding dengan pertumbuhan sebelumnya.
Untuk itu seharusnya, pertumbuhan ekonomi berdampak pada kemiskinan. Jelas kemiskinan akan mengalami penurunan yang drastis, tetapi untuk saat ini masih sekitar 2,5% dari 17,03 menjadi 15,59%.
“Ini masih sangat tinggi, walaupun ada penurunan. Harusnya dampaknya lebih besar,” ujarnya.
Menurut Prof. Miranda, utang Indonesia masih terkendali. Apalagi dibanding dengan negara lain, ini sangat-sangat rendah.
“Batas pinjaman utang di PBB itu 60%, sedangkan Indonesia masih 30%. Sungguh ini masih jauh, jadi Indonesia masih terkendali. Utang itu juga untuk menjaga kestabilan ekonomi, membangun infrastruktur bahkan mengurangi kemiskinan,” ucapnya.
Sementara, Deputi KPw Bank Indonesi Bengkulu, menjelaskan, memang keuangan daerah di Bengkulu cukup stabil. Diperkirakan perekonomian Bengkulu membaik di tahun 2018.
“Keuangan daerah cukup baik ya, secara unum perekonomian Bengkulu diperkirakan membaik di tahun 2018 dibanding tahun sebelumnya,” singkatnya.(cw5/adv)