Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Dewan Provinsi Bengkulu, Nilai Lambatnya Realisasi Anggaran Karena Lemah Kinerja Birokrasi

BENGKULU, newsikal.com – Lambatnya realisasi anggaran di lingkungan Pemprov Bengkulu disebabkan lemahnya kinerja birokrasi. Saat ini realisasi anggaran Pemprov Bengkulu masih pada kisaran angka 30 persen.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi IV, DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler. Dempo juga menilai, lemahnya kinerja birokrasi itu tanpa sepengetahuan pimpinan sehingga berakibat pada teguran tertulis dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) kepada Gubernur Rohidin Mersyah selaku kepala pemerintahan di Provinsi Bengkulu.

Bahkan Dempo memprediksi, gubernur selaku kepala pemerintahan tidak menerima laporan rinci dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), terutama soal realisasi anggaran. Untuk itu dia meminta gubernu melakukan evaluasi terhadap kinerja jajarannya.

“Adanya surat teguran Mendagri itu, mau tidak mau Gubernur segera melakukan evaluasi internal. Sekaligus juga kita akan meningkatkan lagi pengawasan kepada mitra kerja eksekutif. Mengingat tidak dipungkiri juga akibat pandemi yang belum berakhir ini sedikit memecah konsentrasi pihak legislatif dalam melakukan tufoksinya.” terang politisi PAN ini kemaren, Selasa, (3/8/2021).

Dempo juga menjelaskan, jika realisasi anggaran tahun 2021 tidak sampai digenjot dikhawatirkan berimbas terhadap Dana Insentif Daerah (DID). Teguran dari Mendagri kata Dempo harus menjadi warning  bagi gubernur beserta jajarannya untuk lebih meningkatkan kinerja.

“Soal masih rendahnya serapan anggaran ini, dalam pembahasan APBD Perubahan kita (DPRD) akan menggedor pihak eksekutif lagi. Belum lagi kita mendapatkan kabar bahwa insentif tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien Covid 19 sampai saat ini belum dicairkan.” kata Dempo.(prw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page