Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Gandeng Asidewi, Disparprov Dorong Kemajuan Kawasan Wisata Desa

BENGKULU, newsikal.com – Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu (Disparprov) bekerjasama dengan Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Provinsi Bengkulu dalam mengembangkan potensi kawasan wisata desa. Kerjasama ini diwujudkan dengan dukungan fasilitasi rapat koordinasi (Rakor) Asidewi di Aula Gedung Kantor dinas pariwisata Provinsi Bengkulu, pada Minggu pagi, (06/02/2022)

Ketua Asidewi Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, SH MH mengatakan, rakor kali ini sebagai upaya untuk menggenjot program kerja dengan membangun sistem sosialisai dalam mengembangkan potensi ekonomi pariwisata diwilayah desa se-provinsi Bengkulu terus dimatangkan.

Rakor kali ini dilaksanakan bersama seluruh pengurus Asidewi baik kota maupun daerah, dalam rangka memantapkan program kerja, untuk mendorong kemajuan kawasan wisata desa.

Dikatakan Suimi Fales, Model pengembangan desa wisata dianggap menjadi salah satu agenda pembangunan yang harus di promosikan hingga ke tingkat nasional bahkan internasional, karena menurutnya, program ini cukup efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.

“Pengembangan desa wisata juga dianggap berhasil untuk menekan urbanisasi (perpindahan) orang dari desa ke kota. Ke depan, kami pun melihat bahwa pengembangan desa wisata akan menjadi tren dalam pembangunan wilayah. Tren ini merupakan respon terhadap motivasi baru dalam berwisata, terutama masyarakat di provinsi Bengkulu maupun masyarakat dari luar daerah,” terangnya.

Selain itu, Wakil Rakyat provinsi ini meminta dengan adanya pengembangan desa wisata di suatu wilayah, diharapkan agar tumbuh klaster desa-desa yang menjadi basis pokok berbagai kebutuhan desa wisata yang bersangkutan. Misalnya, Desa Air Sebakul yang banyak potensi wisata perlu memasok produk pendukung seperti kerajinan dan kesenian lokal di wilayah desa itu sendiri.

“Dalam proses merintis desa wisata, kami dari Asidewi berharap masyarakat lokal berperan penting dalam pengembangan desa wisata karena sumberdaya, keunikan tradisi dan budaya yang melekat pada komunitas tersebut merupakan unsur penggerak utama kegiatan di desa wisata. Di lain pihak, selama ini kita melihat komunitas lokal yang tumbuh dan hidup berdampingan dengan suatu objek wisata menjadi bagian dari sistem ekologi yang berhubungan. Namun, pada kenyataannya sering terjadi pengabaian partisipasi masyarakat hanya menjadi objek (penonton) dalam pembangunan saja” jelas Wan sui sapaan akrabnya.

Terlebih lagi disampaikan Wan Sui, Keberhasilan pengembangan desa wisata ini tergantung pada tingkat penerimaan dan dukungan dari masyarakat, yang bertujuan nantinya akan berperan sebagai tuan rumah, bahkan bisa berperan sebagai pelaku usaha dalam pengembangan desa wisata dengan tahapan, mulai dari perencanaan, pengawasan, dan implementasi.” Sampainya

Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu (Disparprov) bekerjasama dengan Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Provinsi Bengkulu dalam mengembangkan potensi kawasan wisata desa. Kerjasama ini diwujudkan dengan dukungan fasilitasi rapat koordinasi (Rakor) Asidewi di Aula Gedung Kantor dinas pariwisata Provinsi Bengkulu, pada minggu pagi, (06/02/2022)

Ketua Asidewi Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, SH MH mengatakan, rakor kali ini sebagai upaya untuk menggenjot program kerja dengan membangun sistem sosialisai dalam mengembangkan potensi ekonomi pariwisata diwilayah desa se-provinsi Bengkulu terus dimatangkan.

Rakor kali ini dilaksanakan bersama seluruh pengurus Asidewi baik kota maupun daerah, dalam rangka memantapkan program kerja, untuk mendorong kemajuan kawasan wisata desa.

Dikatakan Suimi Fales, Model pengembangan desa wisata dianggap menjadi salah satu agenda pembangunan yang harus di promosikan hingga ke tingkat nasional bahkan internasional, karena menurutnya, program ini cukup efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.

“Pengembangan desa wisata juga dianggap berhasil untuk menekan urbanisasi (perpindahan) orang dari desa ke kota. Ke depan, kami pun melihat bahwa pengembangan desa wisata akan menjadi tren dalam pembangunan wilayah. Tren ini merupakan respon terhadap motivasi baru dalam berwisata, terutama masyarakat di provinsi Bengkulu maupun masyarakat dari luar daerah,” terangnya.

Selain itu, Wakil Rakyat provinsi ini meminta dengan adanya pengembangan desa wisata di suatu wilayah, diharapkan agar tumbuh klaster desa-desa yang menjadi basis pokok berbagai kebutuhan desa wisata yang bersangkutan. Misalnya, Desa Air Sebakul yang banyak potensi wisata perlu memasok produk pendukung seperti kerajinan dan kesenian lokal di wilayah desa itu sendiri.

“Dalam proses merintis desa wisata, kami dari Asidewi berharap masyarakat lokal berperan penting dalam pengembangan desa wisata karena sumberdaya, keunikan tradisi dan budaya yang melekat pada komunitas tersebut merupakan unsur penggerak utama kegiatan di desa wisata. Di lain pihak, selama ini kita melihat komunitas lokal yang tumbuh dan hidup berdampingan dengan suatu objek wisata menjadi bagian dari sistem ekologi yang berhubungan. Namun, pada kenyataannya sering terjadi pengabaian partisipasi masyarakat hanya menjadi objek (penonton) dalam pembangunan saja” jelas Wan sui sapaan akrabnya.

Terlebih lagi disampaikan Wan Sui, Keberhasilan pengembangan desa wisata ini tergantung pada tingkat penerimaan dan dukungan dari masyarakat, yang bertujuan nantinya akan berperan sebagai tuan rumah, bahkan bisa berperan sebagai pelaku usaha dalam pengembangan desa wisata dengan tahapan, mulai dari perencanaan, pengawasan, dan implementasi,” sampainya

Sementara itu kepala desa Air Sebakul kecamatan talang empat Kabupaten Bengkulu tengah, Titin Sumarni yang juga baru bergabung dalam Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi), yakni sebagai perwakilan Kabupaten di Bengkulu tengah mengaku senang telah bergabung dan terlibat dalam mengembangkan objek Wisata di wilayah desa.

“Saya sebagai  kepala desa Air Sebakul kecamatan talang empat, sangat mendukung dan berharap supaya pemerintah membatu atau mendorong, terkait dengan pengelolaan kawasan wisata, karena potensi objek wisata di sekitar taba lagan tersebut sangat layak untuk di kembangkan dan bahkan sudah diminati oleh masyarakat yang berkunjung. Jadi objek wisata itu juga bisa membantu pemerintah untuk meningkatkan PAD seperti di daerah lain.” Ungkap Kades Sumarni.(Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page