Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Hapus Jeritan Petani Melon, Gubernur Borong 1,3 Ton

BENGKULU, newsikal.com – Di tengah melemahnya perekonomian masyarakat, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah beri dukungan kepada petani melon terdampak Virus Corona atau Covid-19. Dukungan berupa pembelian langsung 1,3 ton buah melon di sekretariat Kaba Hill Kota Bengkulu pada Ahad (19/04/2020).
Pasalnya hampir 2 bulan ini petani melon Bengkulu aktifitas penjualannya terhenti karena tidak ada yang membeli.
Adapun buah melon tersebut, kata Gubernur Rohidin, langsung didistibusikan ke panti asuhan, panti jompo, tenaga medis pasien Covid-19 dan insan media.
Ia mengatakan, dengan membeli melon dari para petani lokal Bengkulu ini, diharapkan mampu meringankan beban mereka di tengah wabah Covid-19 ini.
Gubernur Bengkulu kesepuluh ini memastikan sinergi pemerintah daerah bersama semua pihak, saling membantu dan bahu-membahu, meringankan beban saudara kita yang terdampak langsung Covid-19 seperti pelaku ekonomi dan petani.
“Saya mengajak semua pihak, menghadapi covid-19 ini untuk bersinergi, saling bahu-membahu dan saling bantu sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Karena sungguh wabah ini menyerang di semua sektor kehidupan kita. Tidak ada yang tidak terdampak, tidak ada yang mengalami kesulitan,” jelas Gubernur Rohidin di Sekretariat Kaba Hill Kota Bengkulu, Ahad (19/04).
Apresiasi juga disampaikan Gubernur Rohidin, buah melon yang dihasilkan petani lokal Bengkulu ini sangat bagus, dengan berat per buah mencapai 3 hingga 4 kg dan rasa buahnya segar dan manis.
“Melon hasil petani Kota Bengkulu ini bagus sekali dan setelah kita buka memang dari sisi kualitas, warnanya menarik sekali dan rasanya segar dan manis sekali,” pungkas Gubernur Rohidin.(rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page