Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Isak Tangis Mewarnai Prosesi Wisuda Universitas Muhammadiyah Bengkulu

BENGKULU, newsikal.com – Momen haru tersaji di Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana, Pascasarjana, dan Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Senin, 26 Oktober 2020. Ketika orang tua dari Penty Gustini menjalani prosesi wisuda putrinya yang meninggal dunia karena sakit menjelang wisuda.

Bak wisudawan dan wisudawati, kedua orang tua Penty berjalan langkah demi langkah menuju panggung yang seharusnya menjadi panggung kebahagian sang putri karena telah menyelesaikan studinya. Toga kebesaran Penty waktu itu dikenakan sang ibu.

Tetes air mata dari kedua orang tua Penty tak terelakkan lagi, begitu juga seisi ruangan yang turut terharu dan larut dalam kesedihan menyaksikan momen tersebut.

Berikut pesan haru sang ayah sesuai mengikuti prosesi wisuda putrinya itu:

“Anak ku, ku tahu engkau ingin mempersembahkan yang terbaik untuk ayah dan ibu, kita mungkin punya kehendak, tapi Allah Subhanahu Wa Ta’ala punya kehendak lain. Seharusnya engkau ada di sana anak ku bersama dengan teman-teman yang lain.

Di panggung ini, bukan ayah yang wisuda, bukan ibu yang wisuda, tapi engkau yang wisuda anak ku, kami persembahkan prosesi wisuda ini untuk mu wahai anak ku tersayang.

Wahai anak ayah dan ibu yang kami sayangi, mungkin engkau lelah, mungkin engkau sakit anak ku, tapi semua itu tidak pernah engkau rasa, yang kau tahu hanya ingin mempersembahkan gelar sarjana”

Momen haru ini sendiri turut diabadikan Channel Youtube ELFAHMI LUBIS OFFICIAL, yang juga Dosen FKIP.

Dalam keterangannya, Elfahmi menceritakan, almarhumah Penty Gustini adalah mahasiswi program studi Pendidikan Biologi FKIP UMB. Seharusnya, almarhumah menikmati momen berbahagia dalam hidupnya, yaitu diwisuda sebagai Sarjana Pendidikan.

“Namun takdir Allah berkata lain, menjelang pelaksanaan wisuda, beliau dipanggil oleh Allah SWT karena sakit. Untuk menggantikan momen wisuda sang anak, sang ibu dan ayah dengan wajah sedih berurai air mata datang ke prosesi pelaksanaan wisuda. Toga kebesaran yang seharusnya dipakai sang anak pada hari bahagia itu, dipakai oleh sang ibu,” kata Elfahmi dalam keterangan di akun Youtubenya.

Saat itu, seluruh ruangan menjadi hening dan terdengar isak tangis teman-teman almarhumah dan tamu undangan. Begitu juga Rektor UMB Sakroni bersama anggota senat yang lain yang juga larut dalam suasana sedih dan haru. Termasuk Dekan FKIP Santoso dan Kaprodi Pendidikan Biologi Nasral. Satu persatu mereka memberikan ucapan duka cita mendalam kepada kedua orang tua almarhumah, sambil memberikan semangat untuk menerima musibah ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

“Keluarga besar Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mengucapkan bela sungkawa mendalam atas kepergian almarhumah. Semoga husnul khatimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan. Aamiin,” tutup Elfahmi (red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page