Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Kyai Ma’sum Mu’is: Mari Kita Tangkal dan Tolak Paham Radikalisme

SELUMA, newsikal.com – Mewujudkan Indonesia bebas dari intoleransi, Terorisme dan Radikalisme, Tokoh Agama Ketua Yayasan Pondok Pesantren Yayasan Al- Hidayah Kabuoaten Seluma, Kyai Maksum Mu’is, mengajak maupun menyampaikan untuk sama-sama menangkal ataupun menolak, paham Radikalisme baik Terorisme, yang merupakan paham salah menurut ajaran Islam. Maka itu, dirinya ingin santri untuk menjaga Persatuan dan Kesatuan NKRI.

Kyai Maksum Mu’is, juga menyebut, selaku warga Negara Indonesia tentu semuanya harus mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia.

“Termasuk kebijakan dan himbauan yang disampaiakan oleh Pemerintah Pusat, mendukung kebijakan Pemerintah, sehingga melalui hal tersebut kita bisa lebih memupuk rasa kebersamaan dan dapat bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan NKRI” ujarnya, Rabu (15/03/2023).

Demi menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Kyai Maksum Mu’Is minta semua santri jauhi paham radikalisme. Sebab, hal itu dapat memecahbelahkan bangsa dan negara yang kita cintai ini.

Dijelaskannya juga, Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan, membutuhkan kesadaran untuk saling menghargai dan hidup berdampingan. Dengan memahami setiap keberagaman, maka, tidak akan merasa paling benar dan menganggap kelompok yang lain salah.

Sebab, sambungnya, sikap itu dapat memicu munculnya paham, intoleransi, radikalisme maupun terorisme.

“Masyarakat harus selalu waspada dan menjaga diri serta keluarga. Apabila disinyalir maupun di curigai ada keluarga, masyarakat, maupun tetangga kita menganut paham yang salah, agar kita menyampaikan terhadap pihak terkait maupun pihak berwajib, guna mencegah maupun memberhentikan pemahaman yang salah tersebut,” sampainya.

Ia juga menerangkan, terhadap Santri dan Santri Kalong penyebaran radikalisme dan terorisme saat ini semakin masif indikasi dilakukan melalui pendidikan maupun Pondok Pesantren dan bahkan juga media sosial.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page