Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Pemakaian Bra Breast Care Dapat Mengatasi Masalah Menyusui Pada Puting Susu Terbenam atau Datar

Opini : Epti Yorita, SST, MPH, Sri Yanniarti, SST, M.Keb, Lela Hartini, SST, M.Kes, Rialike Burhan, SST, M.Keb, Elly Wahyuni, SST, M.Pd Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu

World Health Organization (WHO) dan United Nations Childrens Fund (UNICEF) merekomendasikan agar ibu menyusui bayi sampai usia 6 bulan kehidupan bayi dimulai saat satu jam pertama setelah melahirkan. Pengenalan makanan pelengkap dengan nutrisi yang memadai dan aman diberikan saat bayi memasuki usia 6 bulan dengan terus menyusui sampai 2 tahun atau lebih (WHO, 2016). Hal ini sejalan dengan surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 450/ MENKES/ SK/ IV/ 2004, pemerintah mewajibkan pemberian ASI secara eksklusif bagi bayi sejak lahir sampai berusia enam bulan dan dianjurkan untuk dilanjutkan sampai anak berusia dua tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai dengan umur anak.

Pemberian ASI memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayi. Manfaat pemberian ASI bagi ibu yaitu mengurangi risiko kanker ovarium dan payudara, membantu kelancaran produksi ASI, sebagai metode alami pencegahan kehamilan dalam enam bulan pertama setelah kelahiran, dan membantu mengurangi berat badan lebih dengan cepat setelah kehamilan. Sedangkan beberapa manfaat ASI bagi bayi yaitu sebagai perlindungan terhadap infeksi gastrointestinal, menurunkan risiko kematian bayi akibat diare dan infeksi, sumber energi dan nutrisi bagi anak usia 6 sampai 23 bulan, serta mengurangi angka kematian dikalangan anak-anak yang kekurangan gizi (WHO, 2016).

Salah satu hambatan pemberian ASI adalah bentuk payudara ibu karena memberikan kesukaran bagi sang bayi menyusu. Bentuk payudara yang mempengaruhi keberhasilan menyusui antara lain bentuk payudara dengan puting susu tenggelam dan puting susu datar. Pada payudara dengan puting susu datar atau tenggelam, mulut sang bayi akan mengalami kesulitan untuk mengadakan perlekatan yang baik, menghisap, hingga menelan ASI (Sitepoe, 2013).

Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah menyusui akibat puting susu datar atau tenggelam adalah melalui penggunaan nipple shield. Nipple shield merupakan suatu pelindung puting berbahan silikon dengan bentuk menyerupai puting susu berdiameter 13 mm dan ketebalan 0.5 mm. Nipple shield ini dapat dicuci menggunakan sabun dan air kemudian dikeringkan dan atau dapat disterilkan dengan merebus selama 10 menit (Manerkar, et.al, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh Parrella, et.al. (2015), menemukan bahwa pada penggunaan nipple shield tidak ditemukan tanda-tanda adanya pertumbuhan bakteri dan jamur pada puting susu. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak terdapat pertumbuhan jamur dan bakteri pada ASI.

Penelitian Manerkar, et.al. (2016) menemukan bahwa penggunaan nipple shield dapat meningkatkan keberhasilan menyusui pada ibu nifas sebesar 80% setelah penggunaan selama 28 hari, dan terjadi rata-rata kenaikan berat badan bayi sebesar 420 gram. Hasil penelitian Power, et.al. (2004) 88% ibu yang menggunakan nipple shield melaporkan berhasil menyusui, serta setelah 2 minggu pemakaian bayi berhasil menyusui secara normal. Penelitian Manerkar, et.al. (2016) juga menunjukkan bahwa terdapat beberapa kekurangan nipple shield yaitu ketidaknyamanan penggunaan nipple shield karena pemakaiannya merepotkan, selain itu, nipple shield dapat menyebabkan trauma pada puting akibat pergeseran selama pemakaian. Oleh karena itu, diperlukan modifikasi nipple shield yang dikombinasikan dengan bra sebagai penyangga. Nipple shield yang telah dimodifikasi dalam penelitian ini diberi nama Bra Breast Care (BBC). Penggunaan BBC diharapkan dapat mengatasi masalah ketidaknyamanan dan meningkatkan keberhasilan menyusui pada ibu dengan puting susu terbenam atau datar.

Penelitian yang dilakukan Epti Yorita, Kholipatul Jannah dan Hanifa (2018) menemukan bahwa pemakaian Bra Breast Care (BBC) menunjukkan lama waktu keberhasilan menyusui pada kelompok intervensi yang diberikan BBC adalah minimal 3 dan maksimal 6 hari, sedangkan pada kelompok kontrol yang diberikan nipple puller lebih lama yaitu minimal 6 hari dan paling lama 22 hari. Hasil uji statistic menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna rata-rata lama keberhasilan menyusui pada ibu dengan putting susu terbenam yang diberikan modifikasi BBC dengan nilai p=0.00, beda mean 9.4. Hal ini berarti penggunaan modifikasi BBC dapat mempercepat keberhasilan menyusui pada ibu dengan putting susu terbenam 9.4 kali dibandingkan pada ibu dengan intervensi nipple puller. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis merekomendasi pemakaian bra breast care meningkatkan kemudahan, kenyamanan pemberian ASI bagi ibu dengan putting susu terbenam dan memudahkan bayi menghisap putting susu, sehingga dapat menjadi masukkan bagi pemberi pelayanan kesehatan sebagai salah satu upaya meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Berikut adalah gambar putting susu ibu menyusui sebelum dan setelah bra breast care.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page