Penahanan Ijazah Bukan Karena Belum Bayar SPP
BENGKULU, newsikal.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat, M.Pd menyebutkan, bahwasanya penahanan ijazah bukan karena siswi menunggak SPP. Tetapi, karena siswi diminta untuk datang bersama orang tuanya untuk melengkapi syarat lain sperti cap tiga jari.
“Saya sudah klarifikasi, bukan ditahan, tapi orang tuanya diminta untuk datang ke sekolah karena ada yang belum dicap tiga jari. Jadi tidak seluruhnya hanya soal tunggakan saja,” jelas Eri Yulian, Sabtu (21/8/2021).
Dirinya mengatakan, hal ini terjadi karena memang kebiasaan siswa yang tidak ingin mengurus ijazah tersebut, terkadang sewaktu butuh baru diurus. Tentunya, pasti akan ada solusi jika itu dikomunikasikan dengan baik, jadi tidak penuh hal ini kelalaian sekolah.
“Sekolah tidak menahan ijazah, karena saya juga mantan kepala sekolah jadi saya tahu betul. Sekarang juga kan masa pandemi saat ini kan anak-anak tidak ke sekolah. Jadi klarifikasi saja tidak dan sudah kita klarifikasi juga kesekolah dia menemui sekolah saja tidak bagaimana ijazahnya mau diberikan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, terkait kasus tersebut, perlu dicermati dan sikapi dengan seksama, karena tidak semuanya karena kelalaian sekolah tapi banyak juga karena anaknya sendiri.
“Sebaiknya diklarifikasi terlebih dahulu antara pihak sekolah dan orangtua siswa, jangan membuat anak seolah dizolimi,” ungkapnya.(red)
