Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Pendampingan Keluarga Balita Dalam Stimulasi Perkembangan Anak Sesuai Umur di Masa Pandemi di Seluma

SELUMA, newsikal.com – Anak usia bawah lima tahun merupakan anggota keluarga yang memerlukan perhatian khusus dari orang tuanya atau orang yang dekat dengannya dan sangat tergantung baik secara fisik maupun emosi sehingga memerlukan pertolongan dalam berbagai kegiatan. Rendahnya kemampuan anak disebabkan oleh kurangnya kegiatan yang bisa merangsang motorik anak. Kemampuan ibu-ibu dalam deteksi dini gangguan perkembangan anak balita masih relatif rendah.

Disini tidak diketahui secara pasti SDIDTK yang diberikan terhadap masyarakat. Sedangkan persentase balita yang ditimbang tertinggi di kabupaten Seluma mencapai 85%. Data dinas kesehatan kabupaten seluma 2019, bahwa jumlah balita di Puskesmas Cahaya Negeri cukup banyak 385 anak usia 12-23 bulan dan 532 usia 24-59 bulan. Adapun desa yang memiliki balita terbanyak adalah desa Sarimulyo dan Talang Benuang. Selain itu berdasarkan data BKKBN Provinsi Bengkulu 2020 Desa Sarimulyo yang termasuk lokasi stunting dan Desa Bukit Peninjauan 2, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma termasuk lokus stunting.

Poltekkes Kemenkes Bengkulu bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Seluma melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan balita sebagai deteksi dini dalam pencegahan stunting. Tim kegiatan pengabdian kepada masyarakat Poltekkes Kemenkes Bengkulu adalah Dr. Susilo Damarini, SKM., MPH., Elly Wahyuni, SST., M.Pd., Desi Widiyanti, SST, M.Keb, Lusi Andriani, SST, M.Kes., Nispi Yulyana, SST, M.Keb, Ns. Sahran, S.Kep, M.Kep.

Disampaikan salah satu tim, Dr. Susilo Damarini, kegiatan ini dilaksanakan di desa Sarimulyo dan Bukit Peninjauan 2 (BP 2) mendapat dukungan dari pemerintah daerah yaitu Kecamatan Sukaraja, Dinas Pendidikan Seluma, Puskemas Cahaya Negeri dan Kepala Desa Masing-masing. Dalam kegiatan ini masyarakat yang terlibat aktif adalah kepala desa, kader dan juga orang tua balita. Jumlah kader di Desa Sarimulyo 15 Kader, jumlah balita 140 dan di desa BP2 ada 6 kader dengan jumlah balita 123.

“Pendampingan kader dilakukan 3 kali, meliputi pretest pengetahuan kader tentang perkembangan, penjelasan materi, demonstrasi dilanjutkan praktik cara mengisis lembar ceklis penilaian perkembangan anak sesuai umur. Satu minggu kemudian dilakukan post test dan pendampingan,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, setelah kader bisa melakukan penilaian perkembangan dengan benar maka kader akan melakukan penilaian perkembangan anak di desa masing-masing sesuai ceklis berdasarkan usia anak.

Selain itu, pengetahuan kader tentang perkembangan motorik halus sedangkan hasil dari penilaian perkembangan anak balita oleh kader di Desa BP2 menggunakan KPSP ditemukan anak mengalami penyimpangan 3 anak, perkembangan yang meragukan 5 anak dan 115 anak sesuai dengan usia. Desa Sarimulyo ditemukan 5 anak kemungkinan penyimpangan, 25 anak perkembangan meragukan dan 110 anak perkembangan sesuai umur.

“Berdasarkan hasil penilaian tersebut tim pengabdian masyarakat memberikan konseling terhadap orang tua balita tindak lanjut yang perlu dilakukan antara lain menganjurkan ibu dan keluarga untuk melakukan berbagai stimulasi terhadap anak sesuai permasalahannya, kader disarankan untuk menilai kembali perkembangan anak 2 minggu kemudian dan menganjurkan konsultasi ke dokter spesialis tumbuh kembang anak,” ungkapnya.

Dirinya menuturkan, diharapkan adanya perhatian dari puskesmas dan kepala desa dalam mengatasi permasalahan perkembangan yang ada di masyarakat ini.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page