Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Penggunaan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Meningkatkan Pemilihan Alat Kontrasepsi yang Tepat Bagi Akseptor

Opini : Rialike Burhan, M.Keb, Lela Hartini, M.Kes, Afrina Mizawati, MPH, Epti Yorita, MPH Dosen Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) merupakan gabungan dari tiga konsep yaitu Komunikasi, Informasi dan Edukasi. Pengertian ketiga konseptersebutmemiliki keterkaitan satu sama lain. KIE merupakan penyampaian pesan secara langsung ataupun tidak langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan dengan harapan adanya proses perubahan perilaku kearah yang positif. Pendidikan kesehatan inimerupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan, karena merupakan salah satu peranyang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan, terhadap individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.

Saat pandemi ini terjadi penurunan cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) terutama di Kota Bengkulu. Agar pelayanan KB tetap berjalan di masa pandemi, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan melalui Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) maupun Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan sub PPKBD (kader) di setiap RT. Kader merupakan seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan.

Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di Posyandu, sehingga seorang Kader Posyandu harus mau bekerja secara sukarela dan ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan posyandu, serta mau dan sanggup menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan Posyandu. Pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui edukasi kepada kader agar memampukan kader untuk menjalankan perannya dalam memberi dukungan melalui pendampingan terhadap PUS sebagai promotor kesehatan mengenai perencanaan keluarga.

Dalam pelayanan kontrasepsi, konseling memegang peranan yang paling penting terkait keberlangsungan dan kepuasan klien/pasien dalam menggunakan kontrasepsi. Dalam memudahkan pemberian konseling, sebaiknya menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK).

Prinsip Konseling menggunakan ABPK yaitu Klien yang membuat keputusan, Provider membantu klien menimbang dan membuat keputusan yang paling tepat bagi klien, sejauh memungkinkan keinginan klien/pasien dihargai/ dihormati, Provider menanggapi pernyataan ataupun kebutuhan klien/pasien, Provider harus mendengar apa yang dikatakan klien/pasien untuk mengetahui apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

Konseling yang baik akan membantu klien/pasien untuk memilih metode yang membuat mereka nyaman dan senang, mengetahui tentang efek samping, mengetahui dengan baik tentang bagaimana penggunaan metode yang dipilihnya, mengetahui kapan harus datang Kembali, mendapat bantuan dan dukungan dalam ber KB, mengetahui Langkah jika menghadapi masalah dalam penggunaan sebuah metode KB, mengetahui bahwa mereka bisa ganti metode jika menginginkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page