Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Poltekkes Kemenkes Tingkatkan Peran Ibu Hamil dalam Hypnobirthing di Kampung Melayu

BENGKULU, newsikal.com – Dalam kegiatan pengabdian masyarakat dosen Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu, berupaya meningkatkan peran serta ibu hamil dalam kegiatan Hypnobirthing untuk kesiapan ibu menghadapi kehamilan dan menjalani proses persalinan. Gunanya, meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang itu, agar dapat menjalani proses kehamilan dan persalinan dengan aman dan nyaman tanpa rasa cemas yang menimbulkan rasa sakit.

Kali ini para dosen menyasar daerah Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Disampaikan Ketua Tim Desi Widiyanti, SST, M.Keb, ditemani anggota Yuniarti, SST, M.Kes dan Dra. Kosma Heryati, M.Kes, metode hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hypnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya diriserta menurunkan ketakukan, kecemasan dan ketegangan, dan panik sebelum, selama, dan setelah persalinan.

“Salah satu tekhniknya adalah selfhypnosis atau swasugesti dalam menghadapi dan menjalani kehamilan serta persiapan persalinan sehingga para wanita hamil mampu melalui masa kehamilan dan persalinannya dengan cara yang alami, lancar, dan nyaman (tanpa rasa sakit), dan yang lebih penting lagi adalah untuk kesehatan jiwa dari bayi yang dikandungnya,” ungkapnya.

Ia juga memyebutkan, ketika wanita yang melahirkan terbebas dari rasa takut, otot tubuhnya, termasuk otot rahim, akan mengalami relaksasi yang membuat proses kelahiran menjadi lebih mudah dan bebas stres.

“Nyeri selama proses persalinan merupakan kondisi yang fisiologis, namun jika dibiarkan dan tidak dikelola dengan baik dapat mempengaruhi kondisi umum ibu seperti kelelahan, rasa takut yang berlebihan dan menimbulkan stres yang akan menambah nyeri dan akan mempengaruhi proses persalinan. Nyeri persalinan yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan proses persalinan tidak berjalan lancar, sehingga lama persalinan lebih dari normal atau terjadi persalinan lama,” ujarnya.

Persalinan lama adalah persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam dan atau lebih dari 18 jam untuk multigravida (Rustam, 1998).
Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI (2016) persalinan lama yang menjadi penyebab langsung kematian ibu di Indonesia sebesar 7%.

“Angka kejadian persalinan lama meningkat dari tahun 2010 sampai 2012 yang angka kejadiannya menjadi 1,8 %. Berdasarkan data RSUD Dr. M. Yunus Kota Bengkulu pada tahun 2018, dari 1060 ibu yang bersalin di rumah sakit tersebut, sebanyak 215 (20,28%) ibu bersalin mengalami komplikasi kala II lama,” katanya.

Hasil penelitian, sambungnya, persalinan yang lama terjadi terutama pada kala II merupakan faktor penting yang menyebabkan perdarahan postpartum. Dampak lain adalah bahwa janin tertahan dan tertekan lebih ama pada jalan lahir, sehingga mengalami gawat janin.

Data Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, cakupan jumlah persalinan di wilayah kerja Puskesmas Padang Serai pada tahun 2018 sebanyak 404, dengan kejadian komplikasi sebanyak 81 kasus (20%), dan jumlah persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kandang sebesar 465, dengan kejadian komplikasi sebesar 93 kasus (20%). Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada Bulan Januari 2020 di bidan praktik mandiri yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Padang Serai dan Puskesmas Kandang, sebagian besar (50%) komplikasi persalinan terjadi karena Kala I memanjang, dan Kala II Lama.

Bidan Praktik Mandiri I di wilayah kerja Puskesmas Padang Serai adalah salah satu bidan yang memberikan pelayanan kelas hypnobirthing bagi ibu hamil. Beberapa bidan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Padang Serai dan Puskesmas Kandang belum memberikan pelayanan hypnobirthing bagi ibu hamil.

Berdasarkan survey yang dilakukan kepada bidan I, jumlah keikutsertaan ibu hamil dalam kelas hypnobirthing masih rendah, karena ketidaktahuan ibu tentang hypnobirthing yang berasumsi bahwa hypnobirthing merupakan bentuk hipnotis.

Dirinya berharap, dengan adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang metode Hypnobirthing ini, untuk meningkatkan kesiapan ibu dalam menjalani proses kehamilan dan persalinan. Lalu, berkurangnya komplikasi persalinan yaitu kala I memanjang, dan kala II lama karena ketidakmampuan ibu (cemas, takut) untuk beradaptasi dengan proses persalinan.

Khalayak sasaran dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah ialah ibu hamil trimester III (usia kehamilan diatas 30 minggu).(prw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page