Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Rakor Forkompinda Se-Provinsi Bengkulu, Dedy Wahyudi Paparkan Strategi Pemkot Atasi Stunting dan Kemiskinan

BENGKULU, newsikal.com – Selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bengkulu, Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi hadir pada rakor Forkopimda se-Provinsi Bengkulu tentang Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrim yang digelar di balai raya Provinsi Bengkulu, Selasa malam (24/1/23).

Pada rakor yang dipimpin Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah itu, Dedy juga diminta memaparkan strategi Pemkot Bengkulu dalam menangani serta menurunkan angka stunting dan angka kemiskinan ekstrim.

Dedy yang hadir didampingi Kadis DP3AP2KB Dewi Dharma menyampaikan bahwa untuk angka kemiskinan, saat ini Kota Bengkulu berada di peringkat ke 4 se-Provinsi Bengkulu.

“Sebelumnya memang kota penyumbang terbanyak angka kemiskinan di provinsi. Tapi itu juga yang jadi pemicu kami untuk melakukan intervensi secara masif. Jika sebelumnya Kota Bengkulu tertinggi, sekarang Alhamdulillah kita bisa bergeser di peringkat ke 4,” sampai Dedy.

Menurut Dedy, antara kemiskinan dan stunting seperti 2 sisi mata uang. Kalau kemiskinan tinggi, biasanya diikuti dengan tingginya angka. Maka diperlukan strategi jitu untuk memutus mata rantai dari hilir.

“Strategi penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim di Kota Bengkulu ada 3 cara secara garis besar, pertama dengan menurunkan beban pengeluaran. Contohnya di bidang kesehatan kita gratiskan masyarakat berobat melalui progra UHC kerjasama dengan BPJS,” kata Dedy.

Kedua, dengan cara meingkatkan pendapatan. Kemudian meminimalisir kantong kemiskinan. Contohnya perbaikan rumah tidak layak huni pada dinas perkim. Kemudian kerjasama dengan Kemenag, dimana setiap warga yang mau atau akan menikah diberikan bimbingan.

Selanjutnya, melakukan inovasi pencegahan stunting. Yang pertama, program Pekaro Stunting yakni dimulai dari pendampingan, catin, baduta, ibu hamil dan pasca melahirkan. Ada juga program babe wangi yakni balita bebas rawan gizi. “Kami bersama kader KB juga gencar sosialisasi stunting,” demikian Dedy.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page