Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Reses Suimi Fales Banjir Aspirasi dari Warga Sumur Dewa dan Sukarami

BENGKULU, newsikal.com – Anggota Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Suimi Fales, SH., MH melakukan Reses tatap muka langsung. Agenda reses di kelurahan Sumur Dewa dan Sukarami ini menjaring aspirasi masyarakat pada masa sidang ke 1 tahun 2021, Rabu (03/3/21)

Selain mendengar keluh kesah masyarakat, agenda reses juga dimanfaatkan untuk menyampaikan program-program pemerintah, tugas dan peran legislatif hingga sosialisasi menjalankan protokol kesehatan dimasa pandemi covid-19 yang belum berakhir normal.

“Reses kali ini saya menyampaikan point-point penting terkait program-program pemerintah. Namun, disesi akhir, kita lebih banyak meluangkan waktu untuk diskusi dan tanya jawab,” kata Suimi Fales yang aktif dipengurusan wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Bengkulu.

Antusias masyarakat yang menghadiri reses kali ini tampak disaat masyarakat membanjiri aspirasi, baik berupa keluhan hingga harapan.

Dialog pertama dibuka dengan pertanyaan Ketua RT 23 Timur Indah. “Jadi begini pak, jalan menuju lahan pertanian kami ini sangat memprihatinkan. Bahkan jika curah hujan tinggi jalan di sini sangat sulit di lewati. Dulu sudah ada pengukuran jalan dari pihak pemerintah namun sampai kini belum juga terlaksana, nah itu bagaimana pak,? Tolong bantu kami supaya pembangunan ini bisa terlaksana agar kami juga lebih produktif dalam bertani,” ujar ketua rt 23.

Keluh kesah juga datang dari ketua adat setempat mengenai tidak adanya Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kelurahan Sumur Dewa. Warga berharap agar diwilayah mereka pembangunan SMP bisa terwujudnya. Pendapatan masyarakat yang pas-pasan akan terbantu jika sekolah tidak jauh dari wilayah mereka, sehingga biaya transportasi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Harap kepala adat.

Masyarakat lain pun menyampaikan keluhan diantaranya mengenai kurangnya pencahayaan di daerah tersebut. Banyak gang-gang yang ada di dalam masih tanah kuning, kurangnya perhatian PLN atas keadaan tiang tiang listrik yang ada di wilayah tersebut bahkan hanya menyambungkan kabel-kabel dari rumah ke rumah yang lain. Perumahan yang padat penduduk namun lahan untuk pemakaman kurang memadai, serta meminta bantuan pupuk dan alat pendukung untuk bertani.

Menyikapi hal tersebut, sapaan akrab Wan Sui ini mencatat dan akan disampaikan ke sidang paripurna nanti. Politisi berdarah Serawai ini juga menyampaikan, bahwa, semasa ia menjabat ketua Komisi III DPRD Kota, penerangan lampu jalan sudah dianggarkan 80 Milyar. Jalan-jalan yang jelek sering disidak dan sudah banyak dibangun oleh pemerintah kota. Namun, jika ada yang belum dibangun, percayalah, itu akan segera dibangun. Karena keterbatasan anggaran. Pemerintah akan membangun skala prioritas terlebih dahulu karena banyak aspirasi, sedangkan APBD kita masih terbatas.

Masih menurut Wan Sui, untuk pembangunan yang menjadi wewenang pemerintah kota, ia akan menyampaikan hal tersebut kepada pihak pemerintah kota melalui anggota DPRD Kota Bengkulu dari PKB. Sedangkan yang menjadi wewenang pemerintah provinsi, ia akan menyampaikan hal tersebut kepada dinas terkait dan akan mengawal anggaran pembangunan tersebut.

“Saya tampung semua aspirasi dari bapak ibu sekalian, hal ini tentu akan saya sampaikan kepada pihak pihak terkait, Agar menjadi catatan dan dapat di anggarkan. Saya juga akan kawal agar apa yang selama ini bapak ibu butuhkan untuk wilayah ini segera di tindaklanjuti, tentu hal hal demikian juga menyesuaikan dengan kondisi keuangan pemerintah. Jangan lupa bikin proposalnya dan kasihkan ke saya biar saya sampaikan langsung kepada pihak-pihak yang bersangkutan,’’ ujar politisi PKB wan Sui. (prw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page