Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

TPAKD lounching 10.000 polis asuransi untuk pelajar, target Tembus Inklusi 75 persen

BENGKULU,newsikal.com– Dengan diawali lagu kebangsaan Indonesia raya, otoritas Jasa keuangan (OJK) bersama   Tim percepatan akses Keuangan Daerah (TPAKD) melounching program kerja dengan Tema “Inklusi keuangan di bumi raflesia 10.000 polis asuransi untuk pelajar” berjalan dengan sukses. Kegiatan berlangsung di gedung balai raya semarak Bengkulu Senin (30/09).

Sekretaris TPAKD provinsi Bengkulu dalam sambutannya mengatakan,Yusri dengan melibatkan 10.000 pelajar SMA/SMK dapat menargetkan Inklusi mencapai 75 persen dari sebelumnya Inklusi baru mencapai 67,82 persen dan untuk literasi keuangan secara nasional target pemerintah yaitu 35 persen, pihaknya baru mencapai 27 persen.

“Target pemerintah untuk Inklusi keuangan di provinsi Bengkulu tahun 2019 adalah 75 persen, tapi kami baru mencapai 67 persen. Sementara literasi keuangan targetkan pemerintah tahun ini adalah 35 persen kami baru mencapai 27 persen, atas kiat kiat ini la kami tergerak untuk meningkatkan literasi keuangan bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan target pemerintah, hari bapak dan ibu bisa melihat kalau didaerah lain hanya bisa mengangkat 1000 pelajar atau masyarakat maka Bengkulu sudah hadir 10000 pelajar beransuransi,” ujar Yusri.

Dalam program kegiatan ini direspon baik oleh Deputi Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Sardjito.Ia menilai kegiatan ini kolaborasi yang sangat baik antara Gubernur Bengkulu beserta OJK yang bersinergi.

“Hari ini menurut saya merupakan kgiatan pertama di Indonesia kolaborasi yang sangat baik antara gubernur Bengkulu selaku pimpinan daerah beserta OPD dan juga OJK yang bersinergi,” ujar Sudjito.

Sementara, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyambut baik hadirnya program ini, peran pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur namun perkembangan industri keuangan perlu diperhatikan. Di era digital, investasi dapat berupa saham maupun teknologi informasi, untuk itu kita perlu mengenalkan inklusi keuangan dan literasi keuangan kepada kaum millenial bekerjasama dengan OJK.

“Kita tidak hanya mendorong dari sisi infrastruktur, lebih jauh kemajuan teknologi mengharuskan kita mengenalkan produk industri keuangan kepada para pelajar, mahasiswa, ataupun kaum millenial,” jelas Rohidin.

Menurutnya, program ini akan terus bergerak maju hingga ke Kabupaten/kota lainnya, apalagi para siswa sendiri yang berinisiatif untuk menjadi nasabah polis asuransi ini. Hal ini, tentunya menunjukkan para pelajar, mahasiswa ataupun millenial terbiasa dalam mengasuransikan dirinya sendiri.

“Disini tampak, antusias pelajar sangat besar pada proteksi diri, apalagi program polis asuransi ini menawarkan beberapa klaim jika terjadi kecelakaan. Asuransi itu kan ibarat memindahkan resiko kepihak lain, namun sesuai batas aturan yang berlaku. Kedepan akan diperluas lagi jangkauan program ini, hingga seluruh siswa di Provinsi Bengkulu dapat menikmati, sehingga kemajuan ekonomi di masyarakat lebih baik kedepan,” jelasnya.

Polis Asuransi ini, pelajar membayar premi sebesar Rp 20.000 dan kemudian mendapat kartu seperti kartu pelajar. Sedangkan klaimnya, untuk siswa yang meninggal mendapatkan Rp 5 juta, cacat tetap Rp 10 juta dan Rp 1 juta untuk sakit yang dirawat inap. Inklusi keuangan 10.000 polis asuransi pelajar didukung oleh 5 pihak asuransi yaitu, ACA, Jiwa Syariah Al-Amin, Bumiputera Muda, Jasa Raharja Putra, dan Jasindo.(cw1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page