Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Zulkifli: 1938-1942, Semangat Pembaruan Soekarno Berasal dari Tokoh Muhammadiyah

BENGKULU, newsikal.com – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan saat Dinner Reception bersama peserta sidang Tanwir Muhammadiyah di Balai Kota Bengkulu, Kamis (14/2/2019), menceritakan bagaimana Bung Karno mendapatkan semangat pembaruan dari tokoh Muhammadiyah saat diasingkan di Bengkulu tahun 1938-1942.

Disampaikannya, Bung Karno dulu sempat terpuruk ketika diasingkan oleh Belanda di Ende, Flores.

“Setelah itu Bung Karno diasingkan di Bengkulu dan di Bengkulu inilah Bung karno menemukan semangat perjuangan dan semangat pembaruan dari tokoh Muhammadiyah Bengkulu,” ceritanya.

Hingga akhirnya Bung Karno mampu mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945.  Maka itu, dirinya sangat berharap Muhammadiyah selalu berperan dalam memberikan pencerahan dan pembaruan untuk negara ini.

“Saya sangat mendukung Bengkulu sebagai tuan rumah pelaksanaan Sidang Tanwir Muhammadiyah. Semoga Muhammadiyah selalu berperan dalam memberikan pencerahan dan pembaruan,” kata Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Walikota Bengkulu Helmi Hasan dalam sambutannya juga mengisahkan bagaimana Kota Bengkulu menjadi bagian dari lahirnya sebuah bangsa besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dipelopori orang yang aktif di Aisyiyah yaitu Ibu Fatmawati.

“Kota Bengkulu adalah kota sejarah, lahirnya bangsa ini juga tidak terlepas dari peran Ibu Fatmawati penjahit Bendera Merah Putih,” sampai Helmi Hasan.

Selain itu, Helmi Hasan juga menyampaikan gagasannya untuk membangun Sekolah Tinggi Manajemen Rumah Ibadah, khususnya manajemen masjid sebagai solusi untuk mendapatkan keridohan dan keberkahan.

“Saya harap program ini nantinya akan didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” harapnya.

Dalam kesempatan ini juga, Ketua Panitia Tanwir Muhammadiyah, Dr. H. Ahmad Dasan, SH, MA, mengungkapkan, keberanian Bengkulu sebagai tuan rumah Sidang Tanwir Muhammadiyah juga dikarenakan banyaknya pihak yang mendukung.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam semua rangkaian Tanwir Muhammadiyah. Apabila pemerintah pusat menilai Sidang Tanwir Muhammadiyah ini sukses, kami berharap diberikan kesempatan untuk menjadi tuan rumah Sidang Muktamar,” kata Ahmad Dasan.

Tampak hadir dalam kegiatan Dinner Reception di Balai Kota, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Duta Besar Indonesia untuk Lebanon, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Ketua Umum PP Aisyiyah, Wakil Walikota Bengkulu, Sekretaris Daerah Kota Bengkulu dan pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkot Bengkulu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu, Ketua PW Aisyiyah Bengkulu, Rektor UMB, Direktur Bank Muamalat Bengkulu, peserta Tanwir Muhammadiyah se-Indonesia, dan undangan lainnya.(rls/kay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page