Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Gelar Seminar Literasi

BENGKULU, newsikal.com – Mengulas pentingnya penerapan Literasi di era revolusi industri 4.0, yang mana di era serba digital ini informasi sangat mudah diakses tanpa batas. Untuk itu, Badan pengembangan bahasa dan perbukuan melalui Kantor Bahasa Bengkulu mengadakan Seminar Literasi dengan tema “Tantangan literasi di era revolusi industri 4.0” di Madelin Hotel, Sabtu(13/9).

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Yuliswani mengatakan revolusi industri 4.0 menuntut kita untuk berkembang mengikuti zaman, yang mengarah ke era serba digital. Begitupun penerapan literasi lama (membaca, menulis dan menghitung) “Calistung” perlu dipadukan dengan literasi baru diantaranya literasi data, literasi teknologi serta literasi manusia.

“Era sekarang, industri digital telah menjadi paradigma dan acuan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi akses informasi dapat diakses dengan mudah dimanapun. Penerapan literasi pun perlu diterapkan sesuai orientasi, antara literasi lama dan literasi baru sehingga capaiannya dapat secara simultan dan terpadu,” ujarnya saat mewakili Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

Menurut Yulis, Penerapan penggunaan bahasa Indonesia dan daerah perlu dikemas secara apik sehingga dapat menarik minat millenial untuk terus menggunakannya, dibanding menggunakan bahasa Internasional. Walaupun bahasa Internasional juga penting untuk menjalin hubungan kedunia luar, namun bahasa Indonesia/daerah dapat menguatkan kecintaan terhadap daerah.

“Perlu pemikiran dan tindakan kreatif terhadap generasi millenial dalam pengembangan dan penerapan bahasa Indonesia atau daerah di kehidupan sehari-hari. Jadi dengan kemajuan zaman, bahasa daerah tidak terlupakan namun saling seiringan diterapkan sehingga terus dikenal,” jelasnya

Sementara itu, Kepala badan pengembangan bahasa dan perbukuan Kemendikbud Dadang Sunendar menjelaskan Indonesia sudah bergerak menggiatkan pembangunan sumber daya manusia melalui gerakan literasi nasional (GLN). Menghadapi revolusi industri 4.0, literasi dapat dianggap sebagai indikator keberhasilan dalam kehidupan yakni literasi dalam membaca dan literasi teknologi.”Masyarakat yang memiliki tingkat literasi yang lebih baik merupakan masyarakat yang cakap dan kompetitif. Untuk mendukung peningkatan literasi, kamus memiliki peran penting sebagai penyedia informasi dan ilmu pengetahuan sekaligus sebagai rujukan serta alat untuk melestarikan bahasa,” jelasnya

Ia menambahkan, tiga pilar utama dalam memantapkan sebuah gerakan literasi yakni literasi dalam keluarga, literasi di sekolah, dan literasi di masyarakat. Literasi keluarga amat penting dan menentukan, sebab masih banyak keluarga yang belum memiliki budaya membaca. Menurutnya, hasil penelitian Badan Bahasa pada 6.000 lebih responden di 34 provinsi menunjukkan minat membaca cukup baik.

“Gerakan literasi akan berujung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, jadi kita harus tetap optimistis tidak terpengaruh oleh penelitian negara lain yang menilai minat baca orang Indonesia masih rendah. Mari terus budayakan literasi dimanapun, banyak membaca akan menambah ilmu pengetahuan,” tutupnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page