Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

HUT Bhayangkara ke 77, Polresta Bengkulu Revitalisasi Cagar Budaya Makam Sentot Alibasyah 

BENGKULU, newsikal.com – Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke 77 Polri melaksanakan revitalisasi 77 situs cagar budaya. Salah satunya Sentot Alibasyah yang berada di kota Bengkulu.

Polresta Bengkulu telah melakukan revitalisasi makam Sentot Alibasyah diantaranya perbaikan pagar, perbaikan siring, pemasangan lampu, dan pembinaan UMKM disekitar makam Sentot Alibasyah.

“Sekitar 3 Minggu kita sudah melaksanakan revitalisasi di makam Sentot Alibasyah ini. Ini menjadi upaya untuk menarik wisatawan dari luar kota Bengkulu untuk berkunjung,” kata Kapolresta Bengkulu Kombes pol Aris Sulistiyono seusai doa bersama lintas agama di makam Sentot Alibasyah, Jumat (30/6/2023).

Dikatakannya, salah satu pertimbangan dari kepolisian merevitalisasi makam Sentot Alibasyah untuk merawat cagar budaya dan menjadikan makam Sentot Alibasyah ini menjadi tempat wisata religi.

“Seperti yang kita ketahui Sentot Alibasyah ini salah satu Panglima Kavaleri Pangeran Diponegoro yang paling hebat selama perang Jawa (Java Oorlog) dan satu-satunya Panglima Perang yang tak terkalahkan dan memiliki peran penting dalam sejarah bangsa ini,” ucap Kapolres.

Lebih lanjut ia sampaikan, revitalisasi ini akan tetap berlanjut untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan para pengunjung yang akan berziarah ke makam Sentot Alibasyah.

“Nantinya kita akan menempatkan seorang juru kunci atau orang yang memberikan informasi mengenai Sentot Alibasyah kepada pengunjung,” pungkasnya.

Sejarah singkat Sentot Alibasyah

Alibasyah Abdul Mustofa Prawirodirjo (Sentot Alibasyah Prawirodirjo) lahir pada 1808 dan wafat pada 17 April 1855.

Alibasyah abdul mustofa yang lebih dikenal sebagai Sentot Alibasyah adalah putra Raden Ronggo Prawidirjo III dari istri ke 2 ( Garwo Anpeyan ).

Sentot Alibasyah salah satu Panglima Kavaleri Pangeran Diponegoro yang paling hebat selama perang Jawa (Java Oorlog) dan satu-satunya Panglima Perang yang tak terkalahkan.

Pada tahun 1832, Sentot dikirim ke Tanah Minangkabau oleh Gubernur Jenderal J. Van De Bosch untuk melawan pemberontakan para ulama dalam Perang Padri.

Pada masa Perang Padri, Sentot dan pasukannya dicurigai membantu para ulama untuk memerangi Belanda. Kemudian beliau diasingkan oleh Belanda ke Bengkulu.

Sentot Alibasyah banyak mengajarkan ilmu Islam di Bengkulu. Pada tanggal 17 April 1855 Sentot Alibasyah Prawirodirjo meninggal dunia dan dimakamkan di kota Bengkulu tepatnya di pemakaman Jl. Sentot Alibasyah Kel. Bajak Kec. Teluk Segara Kota Bengkulu. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page