Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Atasi Masalah Banjir di Bengkulu, Perlu Adanya Komitmen Bersama

BENGKULU, newsikal.com – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengakui yang paling rawan terdampak bencana banjir yaitu Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Bengkulu.

Hal itu, menurutnya dikarenakan adanya limpahan air dari daerah Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah, sehingga perlu dilakukan pengawasan dan pertahanan.

“Ketika banjir, yang pasti mengakibatkan banjir, adalah DAS bagian Hulu gundul. DAS bagian tengah pasti ada penyempitan kemudian DAS bagian hilir pasti ada penyumbatan. Ketiga inilah yang mengakibatkan Kota Bengkulu banjir,” tegas Gubernur Rohidin saat Sosialisasi, Koordinasi dan Konsolidasi Forum DAS Bengkulu di Balai Raya Semarak Bengkulu Rabu, (23/12/2020).

Untuk mengatasi hal itu maka harus dipastikan adanya desain rencana yang dapat memutuskan mata rantai permasalahan banjir tersebut.

Selain itu, perlu komitmen bersama untuk mengatasi permasalahan DAS Bengkulu ini dengan melibatkan aparat penegak hukum.

“Masing-masing sektor tugasnya apa dan kerjanya apa, kemudian kita minta aparat penegak hukum untuk mendampingi dan mengawasi jika masih melakukan pelanggaran agar dapat ditindak,” tegasnya.

Untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Bengkulu, Gubernur Rohidin meminta agar Pemerintah Kota Bengkulu harus memperketat perizinan pembangunan perumahan.

Kemudian, membuat detail tata ruang yang menjadi pedoman dalam pembangunan di kawasan pemukiman.

“Kota Bengkulu perketat perizinan perumahan serta membuat detail tata ruang. Pengembang perumahan wajib membuat drainase yang terhubung dengan drainase induk dengan membuat surat edaran. Kemudian ada ruang terbuka hijau untuk peresapan air,” jelasnya.

Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengkulu Joni Irawan menegaskan, saat ini DAS yang ada di Kota Bengkulu sudah sangat parah dan memprihatinkan.

Hal itu, menurutnya yang memicu terjadinya banjir saat hujan.

“Masyarakatnya berada di pinggir hulu Sungai, maka dari itu lebih sering terjadinya banjir, terutama di daerah Tanjung Agung. Kalau mau melihat keadaan DAS itu saat terjadinya hujan, bisa kita lihat sendiri, kalau cuaca cerah, DAS jernih, kalau hujan pastinya keruh dan itu sudah rusak sekali,” jelas Joni Irawan.

Lebih lanjut diungkapkannya, Daerah Aliran Sungai Bengkulu sudah tidak mampu mendukung dan menampung air hujan, sehingga sering terjadi banjir yang sudah pasti meresahkan masyarakat Kota Bengkulu.

Untuk itu, dirinya berharap adanya solusi bersama dalam mengatasi persoalan DAS ini.

“Dengan sosialisasi ini, semoga adanya rasa peduli terhadap DAS kita, yang merupakan milik kita bersama, milik daerah kita,” ungkapnya.

Rakor ini juga dihadiri unsur Forkompinda Provinsi, BKSDA, BWS VII Bengkulu, Kepala OPD terkait Kabupaten dan kota serta Ormas Lingkungan Hidup. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page