Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Gubernur Sukses Branding Kopi Bengkulu di Kancah Internasional

Raih 3 Kategori Awards Kejuaraan Kopi Internasional

BENGKULU, newsikal.com – Kini Kopi Bengkulu mulai bersaing di pasar nasional dan internasional. Ini berkat kerja keras Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, yang terus gencar membranding Kopi Bengkulu di kancah internasional.

Branding kopi Bengkulu yang terus dilakukan Gubernur Rohidin dinilai sukses, hingga kopi Bengkulu berhasil menang di 3 kategori awards pada Kejuaraan Kopi Internasional AVPA (Agency for the Valorization of the Agricultural Products) – Perancis. Kopi Bengkulu yang berhasil sabet penghargaan internasional tersebut, yakni Bencoolen Rejang Lebong, Bencoolen Kepahiang, dan Bermani Coffee Rejang Lebong.

Penghargaan ini, diberikan langsung oleh Presiden AVPA Philippe Juglar, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Serpong, Tanggerang (16/10/2019).

Menurut salah satu penggiat kopi Bengkulu, Rika Kurnia Ningsih, penghargaan kepada Gubernur Rohidin sangat layak diberikan. Pasalnya, pendampingan dari pemerintah daerah mulai dari hulu ke hilir sangat masif. Saat ini, lanjut Rika, sudah tumbuh kembang pelaku kopi hilir sepanjang 3 tahun terakhir, dan mencapai kurang lebih 135 brand kopi premium Bengkulu.

“Pemerintah daerah di bawah Kepemimpinan pak Rohidin, berhasil membranding kopi Bengkulu, dengan membawa brand Bencoolen Coffee,” ujar Rika yang juga peserta Trand Expo Indonesia ke-34 tahun 2019 di Serang – Banten tersebut.

Menurut Rika, Gubernur Rohidin sudah komitmen atas tumbuh kembangnya pelaku kopi premium di Bengkulu.

“Istilah gubernur itu, kopi jujur. Kopi jujur itu kopi tanpa campuran apapun dan dikelola secara baik sesuai standar khususnya pasca panen,” tambahnya.

Gubernur Bengkulu, menurut Rika, memiliki peran yang sangat besar dalam pengembangan Kopi Bengkulu, termasuk dorongan memiliki sertifikasi Indikasi Geografis.

“Di tahun 2018 sertifikasi Indikasi Geografis untuk perkebunan kopi rakyat Kabupaten Kepahiang-Kopi Robusta Kepahiang, sudah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI. Sementara Kabupaten Rejang Lebong keluar pada tanggal 28 Agustus 2019,” sampainya.

Ke depan, ungkapnya, tinggal penguatan pada sisi Sumber Daya Manusianya, misal melakukan sertifikasi roaster, barista dan cupper di Bengkulu. Ini belum pernah dilakukan.

Di sisi lain, lanjut Rika, pemasaran berbasis internet juga perlu lebih masif.

“Perlu digalakkan dengan pendampingan serta kerja sama dengan platform-platform e-commerce. Karena segmentasi pasar Bengkulu itu di luar bukan di Bengkulu sendiri,” pungkas pemilik brand Kopi Gading Cempaka ini.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu Dedi Ermansyah, menyampaikan terimakasih kepada berbagai pihak, khususnya Gubernur Bengkulu, yang selama ini sudah bersusah payah mempromosikan Kopi Bengkulu hingga mulai menyentuh pasar Eropa.

“Kita sangat bersyukur sekali, saat ini kopi Bengkulu sudah mulai masuk ke pasar Eropa, hal ini memang tidak gampang, ini adalah hasil kerja keras kita semua selama ini,” tambah Dedy Ermansyah saat mewakili Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menerima penghargaan.

Wakil Gubernur Dedy Ermansyah menegaskan, bersama Gubernur dirinya akan terus melakukan pengembangan kopi Bengkulu, sehingga tidak hanya masuk di pasar Eropa, tapi terus berkembang ke negara-negara lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Perancis Arrmanatha Nasir menegaskan, selama ini di pasar Eropa Kopi Indonesia tidak diketahui oleh warga masyarakat Prancis, namun seiring berjalannya waktu, warga Prancis sudah mulai melirik kopi Indonesia yang memiliki kualitas terbaik.

Arrmanatha Nasir berharap, Para penggiat kopi di setiap daerah, di Indonesia tetap menjaga kualitas kopi masing-masing, agar kopi Indonesia semakin dikenal di mancanegara.

Untuk diketahui, Bengkulu adalah penghasil kopi ke tiga terbesar Nasional, Perkebunan Rakyat Kopi Robusta Seluas 86,746 Ha dengan produksi 55,333,34 ton. Sedangkan Kopi Arabika seluas 3,734 dengan produksi 1,482,10 ton, dan perkebunan besar swasta kopi arabika seluas 405 Ha dengan produksi 140 ton.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page