Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Putri Bengkulu dan Kemerdekaan

Oleh Ralan

 

BENGKULU, newsikal.com – Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnya. Djakarta, 17 Agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia, Soekarno/Hatta.

Selama 78 Tahun Indonesia Merdeka, bukti nyata berupa Sang Saka Merah Putih yang berkibar di langit Indonesia Raya setiap 17 Agustus. Bendera Merah Putih bukanlah sekadar bendera biasa, melainkan lambang persatuan bagi bangsa dan rakyat Indonesia.

Dengan tangan terampil, Putri Bengkulu Ibu Fatmawati menjahit Bendera Merah Putih sebagai simbol Kemerdekaan yang ada di depan mata. Sebagai istri Soekarno Presiden Indonesia Pertama, Fatmawati mendedikasikan dirinya untuk bangsa dan negara, memberikan hadiah terindah bagi seluruh rakyat Indonesia berupa Bendera Sang Saka Merah Putih.

Fatmawati, yang lahir pada tanggal 05 Februari 1923 di Bengkulu, merupakan putri dari tokoh Muhammadiyah, Hasan Din, dan Siti Chadijah. Pertemuan Fatmawati dengan Soekarno terjadi saat Soekarno dalam pengasingan oleh Belanda antara tahun 1938 – 1943.

Selama masa pengasingan, Soekarno sering bertemu dengan Fatmawati, putri dari sahabatnya, Hasan Din. Pada tahun 1943, Soekarno mempersunting Fatmawati sebagai istrinya.

Bengkulu memiliki peran penting dalam kelahiran Kemerdekaan. Bengkulu menjadi tempat berkembangnya pemikiran tentang terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bengkulu dijuluki sebagai Kota Merah Putih, tempat kelahiran Putri Cantik Penjahit Bendera Merah Putih, Ibu Fatmawati. Saatnya Bendera Merah Putih terus berkibar di Indonesia, terutama di Bengkulu, sebagai simbol persatuan yang senantiasa mengibarkan di langit negara.

Mencintai Indonesia berarti mencintai sejarahnya. Bengkulu telah menciptakan sejarah melalui putri Bengkulu, Ibu Fatmawati.

Hingga saat ini, Rumah Ibu Fatmawati di Bengkulu tetap menjadi tempat bersejarah bagi bangsa Indonesia, dengan di dalamnya disimpan Mesin Jahit Bendera Merah Putih.

Sejarah besar ini akan terus ada selama kita mau merawat dan menjaganya.

Bendera adalah identitasku, Merah Putih adalah benderaku, bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mari kunjungi Bengkulu, mari mengenang sejarah, dan mari merawat warisan sejarah. Bengkulu hadir untuk Indonesia.

Selamat merefleksikan 78 Tahun Indonesia Merdeka “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page