Terima Audiensi Duta HIV-AIDS, Dempo Xler: Perlu Perhatian Serius dari Pemerintah
BENGKULU, newsikal.com –Perkembangan penyakit HIV-AIDS di Provinsi Bengkulu belakang ini mengalami peningkatan. Hal itu disampaikan Duta Intelegensia HIV AIDS, Muhammad Iqbal ketika audiensi dengan ketua komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler
Dikatakannya, dari pantauan yang mereka lakukan perkembangan penyakit mematikan itu cukup tinggi dalam rentang waktu singkat
“Dalam satu bulan ini meningkat signifikan karena di bulan Oktober 2023 terdata 46 orang terinfeksi HIV/AIDS sementara data beberapa hari terakhir sudah berada di angka 96 orang dengan HIV/AIDS. Dari data HIV/AIDS di Bengkulu ini terjadi di kelompok umur 18 – 35 tahun,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Duta HIV/AIDS bersedia dilibatkan oleh pihak terkait khususnya Dinas Kesehatan di Bengkulu untuk menanggulangi penyebaran HIV-AIDS ini.
“Karena dengan peningkatan dalam waktu yang tidak terlalu lama ini, perlu dicari tahu apa sih yang salah? Apakah cara penanggulangan, pergaulan atau cara mengedukasi yang salah dan sebagainya, sehingga target pemerintah Indonesia di tahun 2030 bisa bebas HIV/AIDS dapat terwujud,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut ketua komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler mengatakan dalam penanganan HIV/AIDS yang penularannya melalui darah itu sebenarnya bisa dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat serta menghindari cara hidup yang beresiko tertular penyakit mematikan tersebut.
“Misalnya melakukan sosialisasi tentang cara terhindar dari penyakit HIV/AIDS dengan menggunakan kondom kepada pelajar. Ini bisa menimbulkan orang awalnya tidak mengetahui tentang sex bebas justru mendorong melakukan tindakan itu dengan penggunaan kondom. Ooo caranya biar tidak tertular dengan pakai kondom, ini menjadi cara yang salah,” jelasnya.
Dempo juga menekankan peran pemerintah yang harus dilakukan tentang persoalan meningkatnya angka penularan HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu yang dapat mempengaruhi Indonesia emas.
“Jangan sampai gara-gara HIV/AIDS yang terus meningkat ini, nantinya malah berdampak pada upaya menciptakan generasi emas tahun 2045,” pungkasnya (adv)
