Kunker ke Muara Enim, Komisi II Gali Kiat Refrensi Meningkatkan PAD
BENGKULU, newsikal.com – Komisi II dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke BPKAD, UPB dan Samsat Kabupaten Muara Enim terkait pengeloaan keuangan daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli daerah (PAD), Jumat (5/4/2024).
Anggota Komisi II Usin Abdisyah Putra Sembering mengatakan Kunjungan ini untuk mendalami program-program Kabupaten Muara Enim dalam meningkatkan PAD Kabupaten serta mendalami pengelolaan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
“Pedalaman ini agar menjadi kajiaan kami untuk Peemerintah Provinisi Bengkulu dalam penataan dan pengefektifan pengelolaan dana bagi hasil,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, manajemen pengaturan dan pengeloaan keuangan daerah harus di fokuskan. Sehingga pihaknya akan peemrintah Provinsi kabupaten dan kota untuk menyusun anggaran yang berasal dari dana bagi hasil termasuk dalam penerapannya dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Dalam pertemuan ini kita juga membahas terkait keterlambatan transfer DBH dan pengurusan kurang bayar,” ungkapnya
Usin mengatakan di Sumatera Selatan pembagian dana bagi hasil pajak berdasarkan persentase pemasukan atas pendapatan bukan lagi membagi dengan subsidi daerah yang besar ke daerah yang kecil.
“Dengan pembagian yang seperti itu setiap kabupaten dan kota berlomba-lomba untuk menaikan pendapatnnya,” cetusnya.
Menurut Usin ada beberapa simulasi dan kiat-kiat dalam mendorong meningkatkan PAD terutama sektor baru seperti Pajak Alat Berat (PAB) dan hak obsen pada pajak Kendaraan bermotor serta pajak lainnya.
Di Muara Enim, Kata Usin, Pemerintah Kabupatennya mengawasi dan mengontrol truk batubara untuk tidak menggunakan BBM bio solar (Subsidi). Truk houling batu bara harus mengunakan BBM solar industri atau Dexlite. Menurut Bapenda Muara Enim jika Ttruk houling batu bara ini mengunakan BBM subsidi mereka tidak mendapat bagi hasil pajak bahan bakar 10 %.
“hal ini berbanding terbalik dengan Bengkulu yang dalam pengawasannya masih saja angin-anginan,”pungkasnya. (tim)