SK dan NIP Guru P3K Belum Ada Kejelasan, Guru Lulusan P3K Berbondong-bondong ke DPRD Tanya Kepastian
BENGKULU, newsikal.com – Ratusan Guru lulusan Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (P3K ) mendatangi kantor DPRD Provinsi Bengkulu untuk menanyakan Nomor Induk Pegawai (NIP) dan Surat Keputusan (SK) pengangkatan P3K yang sampai saat belum ada kepastian. Kedatangan guru-guru ini diterima langsung Komisi IV DPRD, Senin (1//4/2024).
Ketua Forum Guru Prioritas Pertama Negeri dan Swasta Eliya oktarina mengatakan, kedatangan mereka untuk menanyakan kejesalan terkait SK Pengangkatan P3K yang tak kunjung keluar sedangkan didaerah lain sudah keluar. Ada sebanyak 616 guru dan secara keseluruhan teknis dan kesatuan sebanyak 714 yang belum mendapatkan SK P3K.
“kita mau mempertanyakan kenapa bisa berbeda dengan daerah lain, seperti di Bengkulu Utara sudah menerima SK sedangkan kita masih proses pengimputan sedangkan Badan Kepegawaian Negara (BKN) sudah memberikan batas waktu pengusulan NIP 27 Februari 2024,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gunawan selalu mengatakan bahwa masih dalam proses pengimputan dan tidak dapat memebrikan kepastian kapan bisa selesai.
“kami sudah cek lewat aplikasi bahwa Bengkulu masih 0. kami hanya meminta jawaban yang jelas sehingga kawan-kawan ini tidak bolak-balik ke Pemda dan DPRD,” pintanya.
Mereka juga mengancam akan mengelar demo jika tidak ada kepastian dan tidak lanjut dari peoses pengimputan ini.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Edwar Samsi, mengatakan pihaknya sudah pernah mengadakan rapat bersama BKD dan Dinas Pendidikan terkait hal ini. Edwar juga menyesalkan kenapa sampai saat ini masih proses pengimputan, sedangkan mereka ini lulus di Oktober 2023.
“Harusnya mulai Januari sudah di kerjakan, Kalau tadi jawabanya sudah di BKN dan sedang di proses masih enak dengarnya. Ini sampai sekarang masih di daerah,” sesalnya.
Edwar juga mempersilahkan jika para P3K ini mau demo mempertanyakan haknya yang penting damai dan tidak anarkis.”hal yang wajar-wajar saja untuk mempertanyakan hanyak,” pungkasnya (Nur)
