Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Meski Turun Drastis, PJ Walikota Tetap Fokus Tangani Stunting 

BENGKULU, newsikal.com – Prevalensi stunting di Kota Bengkulu turun tajam, dari 22,2 persen di tahun 2021 menjadi 12,9 persen di 2022, turun 9,3 persen.

Meskipun prevalensi turun, Kota Bengkulu tak mau lengah. Di bawah pimpinan Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi. Pemkot tetap fokus menangani stunting, dan menargetkan angka tersebut kembali turun.

Pasalnya, hal ini juga menjadi fokus Presiden RI Joko Widodo dengan menekan stunting diberbagai daerah melalui pemda setempat.

Untuk itu, Arif selaku Pj walikota meminta kerjasama seluruh kepala OPD dan camat agar bekerja dengan lebih maksimal. Sebab, kata dia sebagai Pj ia tidak bisa bekerja sendirian tanpa bantuan dan dukungan kepala OPD, camat hingga lurah.

“Harus ada before dan after. Sebelum saya menjadi Pj seperti apa kasus dan penanganan stunting ini dan setelah saya jadi Pj seperti apa perubahan dan peningkatannya,” ungkap Arif.

Terkait hal ini, Kepala DP3AP2KB Dewi Dharma mengungkapkan pihaknya fokus menangani stunting dengan melakukan pencegahan.

Ujung tombak pencegahan stunting tersebut ialah Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari Kader PKK, Kader KB dan Tenaga Kesehatan (Bidan/Ahli Gizi).

Dari 9 Kecamatan dan 67 Kelurahan di Kota Bengkulu sudah terbentuk sebanyak 204 Kelompok Tim Pendamping Keluarga (TPK), dimana masing-masing kelurahan wajib membentuk minimal 1 Tim Pendamping keluarga untuk pencegahan stunting dan masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang, jadi jumlah Tim Pendamping Keluarga Kota Bengkulu 612 Orang.

“Tugas TPK ialah melaksanakan pendampingan kepada sasaran prioritas meliputi penyuluhan, fasilitasi, pelayanan rujukan serta fasilitasi penerimaan program bantuan sosial dan pengamatan berkelanjutan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting,” kata Dewi.

Apalagi, sebagai ujung tombak dalam penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting, TPK memiliki peran penting karena pendampingan yang diberikan merupakan upaya agar segenap intervensi spesifik dapat sampai kepada penerima manfaat, yang mempunyai dampak nyata dengan menurunnya angka prevalensi stunting. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page