Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.

Perjalanan Seorang Teuku Zulkarnain dari Aktivis Hingga Anggota DPRD

BENGKULU, newsikal.com – Teuku yang dikenal sangat ramah dan pandai bergaul dengan siapa saja ini menceritakan perjalanan hidupnya dari masa kecil hingga saat ini berhasil memegang amanat sebagai penyambung lidah masyarakat (anggota DPRD) Kota Bengkulu 2 periode.

Ia menceritakan, masa pendidikan SD sampai SMA ia selesaikan di Provinsi Aceh. Sejak SMP hingga SMA ia mendapat beasiswa hingga bisa menyelesaikan sekolah meskipun kondisi ekonomi orang tuanya sedang susah. Saat itu, ayahnya yang seorang PNS sedang sakit keras.

“Saya tetap bisa sekolah SMP dan SMA dengan mengandalkan beasiswa. Kemudian tamat SMA saya merantau ke Jakarta bekerja apa saja di sana mengumpulkan uang agar bisa kuliah,” ujar Teuku.

Saat itu tahun 1993 ia merantau ke Jakarta untuk mencari uang. Ia pernah menjadi kondektur metromini di blok M, pernah menjual sayur, menjual petasan, menjual durian dan lainnya untuk mengumpulkan uang selama 2 tahun.

Kemudian setelah 2 tahun dan uang terkumpul, Teuku mulai mencari literasi perguruan tinggi. Ketemulah Universitas Bengkulu yang saat itu sedang berkembang. Saat itu biaya kuliah paling murah se-Indonesia hanya Unib.

“Saya pun tertarik dengan Unib, selain karena biaya kuliahnya murah saat itu, juga dekat dengan laut. Saya suka sekali dengan laut. Apalagi Unib sedang berkembang. Singkat cerita duduklah saya di Fakultas Ekonomi,” kata Teuku melanjutkan ceritanya.

Singkat cerita, Teuku menyelesaikan kuliah tahun 2000 dan merantau lagi ke Jakarta. Di Jakarta ia kembali mencari uang dengan berdagang beras. Walaupun sudah menyandang gelar sarjana, Teuku tidak mau jadi pedagang beras.

“Prinsip saya cari uang itu apa saja yang penting halal. Saya juga pernah dagang petasan dan dagang durian. Suatu hari saya bertemu lagi dengan salah satu Junior saya pak Helmi Hasan. Kami ngobrol-ngobrol lagi tentang Bengkulu. Kami merasa Bengkulu ini adalah rumah kedua kami. Bicara cita-cita, muncul suatu motivasi beliau (Helmi) ingin memimpin Kota Bengkulu,” sampai Teuku.

Kemudian Helmi meminta Teuku kembali ke Bengkulu hingga akhirnya tahun 2010 ia putuskan pulang ke Kota Bengkulu. Tapi tahun 2011, ia sempat kembali ke Jakarta lagi. Kemudian Helmi menyuruh dia ke Bengkulu lagi.

“Nah saat itu pak Helmi Hasan nyuruh saya nyalon di legislatif karena kata dia agar eksekutif dengan legislatif bisa saling bersinergi dengan baik. Sebab antara saya dengan pak Helmi selama ini selalu dapat bekerjasama dengan baik dalam segala hal,” ujarnya.

Berkat keyakinan, doa dan usaha akhirnya Teuku berhasil duduk di DPRD Kota Bengkulu dengan perolehan suara terbanyak. “Apa yang tidak mungkin bagi manusia, itu mungkin bagi Allah. Saya mencalon di legislatif dengan modal yakin serta doa dari Ibu saya,” kata Teuku.

Teuku melanjutkan, di periode kedua saat mencalon lagi ia mendapat suara yang lebih banyak dari periode pertama. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

You cannot copy content of this page